Latest News

Monday, August 18, 2008

BATU BESAR


Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri di depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar kepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?"
Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian?" Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil-kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember, lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin belum."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?"

"Belum!" Sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus, bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, "Tahukah kalian apa maksud ilustrasi ini?"

Seorang mahasiswa dengan bersemangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah, tidak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya." "Oh bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila Anda tidak memasukkan batu besar terlebih dahulu, maka Anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup kita? Anak-anak Anda, pasangan Anda, pendidikan Anda. Hal-hal yang penting dalam hidup Anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang Anda cintai, waktu untuk diri sendiri, kesehatan Anda, teman Anda, atau semua yang berharga. Ingatlah untuk selalu untuk memasukkan "batu besar" pertama kali atau Anda akan kehilangan semuanya. Bila Anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup Anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian Anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya Anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri Anda sendiri: Apakah "batu besar" dalam hidup saya? Lalu kerjakan itu pertama kali.

BAGAIMANA ANDA BISA KUAT BEKERJA.


Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tidak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri, bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara metal? Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tidak lebih besar dari ujung kuku.

Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapa mereka mempersembahkan hasi kerja mereka, kepada keluarga nun juah di sana, kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka, kepada alam yang mengasuh mereka, kepada masa depan kehidupan yang sejahtera, atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.

Bila Anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja Anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.

ORANG YANG MENGHALANGI ANDA.


Bagaimana bila ada seseorang yang sedemikian ngotot menghalangi Anda mencapai kesuksesan? Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi Anda di setiap usaha Anda? Bagaimana perasaan Anda terhadap orang itu? Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi Anda betindak?
Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah Anda sendiri? Boleh jadi... Ada kemungkinan, diri Anda sendiri adalah musuh terbesar Anda dalam meraih kesuksesan dan kemajuan.

Pernahkah Anda memergoki diri Anda sendiri berkata, "Aku tidak mungkin melakukannya..."? Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan Anda dan membawa banyak sekali alasan bahwa setiap ide yang Anda pikirkan itu mustahil?

Keterbatasan yang Anda miliki memang cenderung membuat Anda berpikir untuk membatasi diri. Tapi keputusan tetap di tangan Anda. Suara kecil itu bisa berbicara apa saja, tapi Anda bisa menentukan pilihan.

Relakah Anda dipenjara oleh keterbatasan? Tentu saja tidak! Bayangkan apa yang bisa Anda capai bila Anda 100% mendukung diri Anda sendiri...

Nah, silahkan berkhayal dan mulailah kehidupan!

NIKMATILAH HIDUP INI.


Seberapa luas "dunia" Anda? Banyak orang hanya memiliki "dunia" seluas meja tulisnya, atau sepetak ruang kerjanya, atau mungkin sebesar gedung kantornya saja. Pandanglah keluar. Tebarkan pandangan Anda. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah cahaya matahari sore yang menemani perjalanan Anda pulang ke rumah. Dunia Anda jauh lebih luas dari yang Anda sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan tempat kerja Anda.

Anda dianugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air, dan berbagai keindahan alam lainnya. Sadarilah bahwa semua ini tidak kalah berharganya. Karena itu, jangan sia-siakan waktu Anda untuk tidak melebur dengan semua keindahan itu. Jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaan Anda sejenak dan menikmati ciptaanNya. Hari esok masih ada. Kecuali Anda mau menyesal karena di saat pandangan Anda telah menjadi kabur, Anda baru tersadar akan kecantikan alam ini.

Pekerjaan Anda bisa menunggu. Namun umur Anda tidak akan kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang dan tidak bisa kembali. Anda tidak mungkin mampu menghentikan atau memperlambatnya. Selama waktu masih tersisa, tidak perlu ragu untuk menikmati keberadaan Anda di bumi ini. Ketika Anda menyadari betapa berharganya itu semua, Anda pun akan menyadari betapa berharganya Anda yang mungil ini di alam semesta yang maha luas. Kehadiran Anda adalah bagian dari alam ini. Hiduplah dengan penuh keseimbangan.

BATANG KAYU YANG KUAT.


Seorang wisatawan di Italia memperhatikan pekerjaan para penebang kayu. Mereka sering menancapkan besi tajam ke dalam batang kayu, lalu menarik dan memisahkan batang kayu itu dengan batang kayu yang lain, dan selanjutnya dihanyutkan di sungai yang mengalir dari sebuah pegunungan. Dengan perasaan ingin tahu ia bertanya kepada para penebang kayu itu, "Mengapa kalian berbuat demikian?"
"Semua batang kayu ini mungkin kelihatannya sama saja dalam pandangan Anda," mereka menjelaskan. "Tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Batang-batang kayu yang saya biarkan hanyut adalah batang-batang yang berasal dari pohon-pohon kayu yang tumbuh di lembah-lembah. Pohon-pohon kayu itu terlindung dari hembusan angin topan, sehingga kayunya tidak padat. Tapi batang kayu yang kuat adalah batang yang berasal dari pohon kayu yang tumbuh di atas gunung-gunung. Sejak masih kecil mereka telah ditiup angin kencang. Hal ini membuat mereka makin lama makin padat berisi. Kami memilih batang-batang pohon seperti itu untuk dipakai secara khusus. Kayu seperti itu terlalu bagus untuk dijadikan papan biasa."

Tuhan sering mengijinkan pencobaan dan angin kesusahan menggoncang hidup kita agar kita dikuatkan untuk dapat dipakai secara khusus dalam ladang pekerjaanNya.

"Aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat."
(2 Korintus 12:10).

Sunday, August 17, 2008

SARINGAN TIGA KALI.


Di jaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi. Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata, "Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?" "Tunggu sebentar," jawab Dr. Socrates. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali."

"Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut. "Betul," lanjut Dr. Socrates. "Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.

Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah Anda bahwa apa yang Anda akan katakan kepada saya adalah benar?" "Tidak," kata pria tersebut, "Sesungguhnya saya barusaja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda". "Baiklah," kata Socrates, "Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak."

Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu KEBAIKAN. Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?" "Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk". "Jadi," lanjut Socrates, "Anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi Anda tidak yakin kalau itu benar.

Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu KEGUNAAN. Apakah yang Anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?" "Tidak, sungguh tidak," jawab pria tersebut. "Kalau begitu," simpul Dr. Socrates,"Jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya... tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya ?"

Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah, dan kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali.

Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

SAHABAT


Periksalah kembali persahabatan yang pernah Anda rajut. Apakah masih terbentang di sana? Atau Anda telah melupakannya jauh sebelum ini? Bekerja keras dan meniti karir bukan berarti memisahkan Anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Apakah seperti itu hidup yang ingin Anda jalani?

Jangan kacaukan karir dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup Anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup Anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan itu, dan berbagi kebahagiaan dengan sahabat, melipatgandakan kebahagiaan itu.

Orang bijak berkata bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Sahabat terdekat Anda adalah keluarga Anda. Mungkin, itulah mengapa bersahabat dapat meringankan beban Anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana Anda belajar menghindari hal-hal yang tidak Anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang Anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan.

Ada pepatah mengatakan, "Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tapi malah menyia-nyiakannya..."

HADAPI KETAKUTAN ANDA!


Ingatkah saat Anda masih kecil dan ketakutan sendiri saat membayangkan ada monster yang bersembunyi di bawah tempat tidur Anda? Bagaimana Anda bisa mengalahkan ketakutan itu? Kebanyakan ada orang lain yang menyalakan lampu dan menunjuk ke bawah tempat tidur untuk meyakinkan Anda bahwa moster Anda tidak lebih dari sehelai sweater yang menggantung di kursi. Sekali terang itu datang, monster itu tidak lagi menakutkan. Prinsip yang sama dapat diaplikasikan untuk mengatasi ketakutan kita akan kegagalan. Saat kita melihat ketakutan kita dalam terang siang hari, kita menemukan bahwa ternyata apa yang kita takuti itu tidak terasa begitu menakutkan lagi.

Anda dapat mengingat langkah-langkah berikut ini untuk membawa terang kepada hal-hal yang paling kita takuti.

Temukan Sudut Pandang Yang Berbeda

Kita sering mengaku kalah hanya karena kita gagal mencapai hasil akhir yang kita harapkan. Tapi belum tentu semua hasil-hasil yang sudah kita dapatkan itu adalah kegagalan. Spencer Silver, seorang ahli kimia di 3M Research Laboratories, berusaha menemukan bahan perekat yang lebih kuat pada tahun 1970. Hasil-hasil yang dia dapatkan malah semuanya berkebalikan dari yang dia maksudkan. Bahan perekat itu memang menempel pada benda-benda tapi dapat dengan mudah dilepaskan kembali. Itu adalah bahan perekat yang sangat lemah, bukan yang sangat kuat.

4 tahun kemudian, ilmuwan 3M yang lain bernama Arthur Fry mengoleskan sedikit bahan perekat Spencer Silver ke selembar kertas untuk menandai halaman-halaman di buku yang berisi teks lagu yang akan dia nyanyikan dalam paduan suara di gereja. Dari "kegagalan" Spencer Silver, Post-It Notes dikembangkan di tahun 1980 dan telah menjadi salah satu dari produk kantor terkenal di pasaran. Lihatlah kegagalan Anda dari sudut pandang yang berbeda. Anda mungkin akan menemukan bahwa, dari sudut pandang lain, mereka malah membuka pintu kesempatan yang sama sekali baru untuk Anda.

Kembangkan Kemampuan Anda untuk Mengatasi Masalah

Sir Arthur Conan Doyle, pencipta tokoh fiksi terkenal detektif Sherlock Holmes, menceritakan pengalamannya saat suatu kali dia naik ke salah satu taksi di Paris. Sebelum dia mengatakan sesuatu, sopir taksi itu bertanya kepadanya, "Anda mau pergi ke mana, tuan Doyle?" Doyle sangat kaget. Dia bertanya apakah sopir itu pernah bertemu dengannya sebelumnya. "Tidak tuan, tapi koran pagi ini memuat cerita tentang anda sedang berlibur di Marseilles. Di sinilah tempat pangkalan taksi yang pasti didatangi oleh orang-orang yang baru kembali dari Marseilles. Warna kulit Anda menunjukkan bahwa Anda baru pulang dari berlibur, noda tinta di jari kanan Anda membuat saya menebak Anda adalah seorang penulis. Pakaian Anda bergaya Inggris, bukan Perancis. Dan dari semua informasi itu saya menyimpulkan Anda adalah Sir Arthur Conan Doyle".

"Ini menakjubkan!" kata Doyle. "Anda benar-benar seperti versi nyata dari tokoh fiksi ciptaan saya, Sherlock Holmes!" "Ada satu petunjuk lagi," kata sopir itu. "Apa itu?" "Nama yang ada di depan kopor Anda..." Kalau saja semua petunjuk sejelas itu! Saya menemukan bahwa mereka yang tidak dapat mengatasi ketakutan akan kegagalan adalah yang seringkali berjalan menjauhi kegagalan itu tanpa berusaha menemukan alasan mengapa mereka gagal dan bagaimana mereka bisa menghindari kesalahan yang sama di lain kesempatan.

Meminta Bantuan

Di antara teman-teman Anda ada seseorang yang mempunyai informasi yang Anda butuhkan untuk mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi. Seseorang dapat menawarkan dorongan kepada Anda saat Anda sedang bergumul. Seseorang pernah berada di posisi yang mirip dengan yang sedang Anda alami sekarang dan dapat memberikan saran-saran yang dapat dilakukan agar Anda dapat sampai ke tempat yang Anda tuju. Apa yang mencegah Anda untuk mencari mereka sekarang?

Tolak Godaan untuk Menyerah

Ketekunan adalah satu-satunya perbedaan yang nyata antara mereka yang akhirnya berhasil meraih tujuan mereka dan mereka yang hanya berbicara tentang tujuan yang ingin mereka capai. Jangan takut terhadap kemunduran sementara. Itu akan menghilang seiring dengan kesuksesan yang Anda terus usahakan. Tapi takutlah akan kehidupan yang Anda habiskan hanya dengan berpikir, "Bagaimana kalau...".

Hadapi ketakutan Anda akan kegagalan. Anda akan menemukan bahwa itu tidak lebih menakutkan daripada monster khayalan yang Anda bayangkan di masa kecil dulu.

Monday, June 30, 2008

Memilih Tempat Ibadah


Apakah Gereja Itu?
Gereja adalah tubuh Kristus. Itu dapat saja terdiri dari dua atau tiga persekutuan orang Kristen yang berada di rumah sederhana atau bahkan di ruang gedung yang memuat ribuan orang dengan ibadah yang indah. Berdasarkan Matius 18:19-20, selama orang Kristen berkumpul didalam nama Tuhan Yesus, Tuhan akan berada di tengah-tengah di tengah perkumpulan tersebut.

Mengapa Keanggotaan Gereja Menjadi Penting?
Sebagai seorang Kristen, persekutuan atau fellowship dengan sesama umat menjadi hal yang esensi dan penting bagi pertumbuhan tingkat kerohanian (Ibrani 10:25). Anda seharusnya tidak mengisolasi diri dari tubuh Kristus yang lainnya, namun seharusnya membagikan karunia dan hikmat kebijaksanaan sehingga orang lain mendapatkan manfaat dari keberadaan Anda (1 Korintus 12:7).

Penyembahan bersama-sama menyatukan hati dan suara umat dalam puji-pujian. Mendengarkan Firman Tuhan secara bersama-sama akan menghidupkan dan memberi makan spirit dan roh. Berdoa bersama-sama akan mendorong untuk bisa membagikan beban kehidupan yang ada. Akhirnya, mendengarkan kesaksian orang lain akan menguatkan iman percaya kepada Tuhan.

Bagaimana Memilih Gereja Lokal yang Tepat
Memilih gereja yang tepat adalah satu dari keputusan yang amat penting yang pernah dibuat dalam hidup Anda dan keluarga. Yang diperlukan adalah meminta tuntunan Roh Tuhan dalam memilih berdasar faktor-faktor yang penting, seperti :

Fellowship, Kekerabatan atau Kebersamaan.
Jika kita sedang mencari gereja yang aktif, carilah gereja yang menciptakan persekutuan yang berkala dan rutin. Kita mungkin juga mengingini gereja dimana ada beragam kegiatan diadakan seperti klub anak-anak, klub anak remaja, piknik gereja, sekolah Alkitab dimusim liburan dan juga perjalanan misi.

Studi Alkitab atau persekutuan di rumah adalah bahan kunci menciptakan persekutuan yang amat berarti. Mereka akan menguatkan iman anda dan mengijinkan anda menciptakan hubungan yang abadi dengan sesama orang percaya.

Kepemimpinan.
Apakah Anda dapat menghormati gembala gereja atau pendeta?. Apakah pemimpin gereja mendemonstrasikan gaya hidup yang baik yang sesuai dengan hidup rohaninya? (Ibrani 13:17). Setiap orang yang terlibat dalam kepepmimpinan gereja seharusnya mengetahui dan mengenal Tuhan dan percaya dalam kebenaran yang terdapat dalam FirmanNya untuk menentukan langkah hidupnya.

Pelayanan.
Cari dan lihatlah tempat dimana Anda tidak hanya dilayani namun juga melayani. Temukan bagaimana Anda dapat menggunakan karunia, talenta yang ada dan mulailah melayani orang lain. Disamping membutuhkan guru dan penyanyi, banyak gereja membutuhkan orang-orang yang mempunyai kemampuan organisasi, kepemimpinan dan kemampuan perencanaan. Ini yang harus diberikan jika Anda mempunyai talenta di bidang tersebut.

Doktrin.
Pilihlah gereja yang percaya bahwa Roh Kudus masih bekerja dalam kehidupan orang Kristen hingga hari ini. Pandangan ini termasuk kepercayaan terhadap kuasa doa untuk pertobatan dan keselamatan, kesembuhan dan interventi langsung Tuhan dalam kehidupan manusia. Waktu untuk penyembahan, pujian dan doa seharusnya menjadi sentral utama dari suatu ibadah. Anda juga boleh mempertimbangkan pernyataan gereja tentang iman pada Tuhan.

Ukuran Gereja.
Dua hal seharusnya menuntun Anda ketika memutuskan apakah bergabung dengan gereja yang besar atau kecil : �Roh Kudus� dan �kebutuhan spesifik Anda dan keluarga�. Ada keuntungan bergabung baik itu gereja besar maupun gereja yang kecil.

Keintiman yang ada dalam gereja kecil memberikan kesempatan lebih terhadap kepedulian secara individu dan seringkali memberi Anda peluang lebih baik untuk membangun hubungan dengan jemaat yang lainnya. Gereja yang lebih besar mempunyai sumber daya yang lebih banyak untuk menangani proyek yang lebih besar dan biasanya menawarkan jenis kegiatan yang lebih luas dan peluang pelayanan yang beragam untuk jemaatnya.

Akhirnya, Anda harusnya menyembah Tuhan di tempat dimana Anda dapat merasakan kehadiran dan kuasa Tuhan. Melalui Tuhan, Anda akan membangun diri anda menjadi orang yang sesuai kehendakNya dan siap berhadapan dengan tantangan kehidupan. Dan sebagai jemaat yang aktif dalam keluarga gereja, hidup Anda akan semakin kaya melalui kuasa transformasi yang ada dalam penyembahan kepada Tuhan secara kesatuan.

Friday, February 15, 2008

Bagaimana Karakter Melahirkan Perspektif


Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf : "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:

Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.

Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu."

Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Kejadian 50:15-21


Yusuf meletakkan seluruh hidupnya dalam suatu perspektif pada pasal terakhir kitab Kejadian. Selama musim kelaparan yang hebat, saudara-saudaranya datang merendah dan menyembah padanya, sama persis dengan apa yang dia bayangkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi daripada memakai kekuasan untuk menghukum mereka, dia mengatakan berikut ini :

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni
memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20)


Bagaimana seorang membangun perspektif Tuhan yang langka ini? Apa yang memampukan Yusuf untuk menahan diri dari jenis pembalasan yang kebanyakan dari kita akan tergoda untuk lampiaskan dalam keadaan seperi ini? Jawabannya satu kata : karakter, karena Yusuf telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah karakternya Tuhan, maka dia dapat menangani dan mengelola perspektif yang cocok dan menggunakan kekuatannya untuk memberkati saudara-saudaranya daripada menyiksa mereka melalui pembalasan.

Bagaimana seorang pemimpin berhubungan dengan situasi kehidupan mengajarkan Anda tentang karakternya. Krisis tidak diperlukan untuk membentuk karakter, namun pasti menunjukkan hal tersebut. Keadaan genting adalah jalan pintas yang membuat orang memilih satu dari dua jalan : karakter atau kompromi. Setiap kali ia memilih karakter, maka dia akan semakin kuat meski pilihannya bisa membawa dia kepada konsekuensi negatif (ingat bagaimana Yusuf harus berakhir di penjara). Pembentukan karakter adalah jantung pembangunan kita sebagai pemimpin.

Jika Anda ingin memiliki perspektif Tuhan, buatlah kepastian untuk membangun karakter. Itu hanya satu-satunya jalan seperti halnya Yusuf telah mengingatkan kita tentang hal itu.

Sumber: Maxwell Leadership Bible

Proses Pembentukan Tuhan


Masa yang paling sukar dalam kekristenan adalah ketika kita masuk dalam tahap pembentukan Tuhan. Bukan ketika rumah tangga kita diambang kehancuran, bukan pula ketika penyakit kita tidak dapat disembuhkan lagi, atau ketika keadaan ekonomi kita goncang, karena biasanya justru pada saat-saat seperti itu kita menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan.

Setiap orang tidak pernah menyesal pada saat bertobat, pada waktu dijamah oleh Tuhan, pada waktu diubahkan oleh Tuhan, pada waktu menerima keselamatan dari Tuhan. Penyesalan biasanya terjadi waktu kita mengalami proses dari Tuhan.

Billy Graham berkata to receive Christ cost nothing, to follow Christ cost something but to serve Christ cost everything.

Waktu kita memutuskan untuk mengikut Kristus, Allah mulai memproses kita. Yesus berkata: Barangsiapa yang tidak mau memikul salibnya, menyangkal dirinya, dia tidak layak bagi-Ku. Yesus juga berkata: Roh memang penurut tetapi daging lemah.

Mengapa Allah perlu memproses kita?

1. Karena Allah ingin kita mengandalkan DIA.
2. Karena berjalan dengan kekuatan sendiri itu berbahaya. Berjalan dalam kekuatan sendiri akan berakibat kejatuhan.

Alkitab berkata terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu kita harus kembali bergantung dengan Tuhan, karena kita mempunyai Tuhan yang tidak pernah mengecewakan kita.

Alkitab berkata: jika suatu rumah diusir roh jahatnya, maka rumah itu bersih, dan ketika setan mendapati rumah itu kosong dan bersih, maka setan akan membawa tujuh setan lagi untuk tinggal di rumah itu. Artinya orang Kristen yang sudah bertobat dan hidup setengah-setengah maka kondisinya akan lebih berbahaya.

Dalam Alkitab ditulis, yang berani menyangkal Kristus adalah Petrus dan Yudas, keduanya adalah murid Kristus dan sangat dekat dengan Kristus. Alkitab juga berbicara wanita yang berzinah dan diampuni dosanya oleh Yesus, maka wanita itu bertobat. Sementara Yudas selama 3,5 tahun mengiring Yesus, dan melihat Tuhan banyak membuat mujizat, tetapi hatinya telah menjadi batu. Ini berarti Yudas adalah orang yang bertobat dan menerima keselamatan tetapi tidak mau diproses oleh Tuhan.

Lewat hidup yang terproses, kehidupan kita akan menjadi kesaksian yang besar. Kadangkala kita tidak perlu bicara tetapi orang dapat melihat kuasa Kristus dalam hidup kita.

Hambatan Pembentukan

Hambatan-hambatan yang sering terjadi pada saat proses pembentukan oleh Tuhan :

1. Keras kepala dan keras hati.
2. Bersungut-sungut. Bersungut-sungut membuat kita melihat keadaan dari sisi yang negatif dan menakutkan.
3. Tidak sabar. Dalam menghadapi masalah sering kita ingin masalah kita cepat-cepat selesai, sedangkan Allah ingin menyelesaikan persoalan sampai tuntas. Tetapi Abraham dengan sabar menanti janji yang akan diberikan kepadanya.

Sumber: Pdt. Gilbert L

FOKUS!!


Tidak seorang pun yang menyalakan pelita lalu meletakkannya di kolong rumah atau di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk, dapat melihat cahayanya. Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu."(Lukas 11:33-34)

Phrase "jika matamu baik" dalam King James Version :when thine eye is single, ini adalah suatu ekspresi tentang fokus, pikiran yang terpusat, tujuan yang terpusat. Dengan kata lain, waktu kita fokus, maka pikiran kita akan dibanjiri dengan ide-ide kreatif untuk menggenapi tujuan kita. Tetapi kreativitas tidak akan dilepaskan kalau pikiran kita tidak fokus.

Ada kekuatan di saat kita fokus. Hal ini bisa kita pelajari dari terang. Terang yang difokuskan memiliki kekuatan yang luar biasa. Misalnya saja: terang matahari yang difokuskan lewat kaca pembesar bisa membakar kertas, sinar laser yang bisa mengoperasi tanpa menyayat tubuh, sinar laser yang bisa memotong baja dsb. Sinar yang terfokus dengan sinar yang tidak terfokus memiliki kekuatan yang berbeda dan prinsip yang sama juga berlaku untuk area-area dalam kehidupan kita.

Jadi fokus dan kekuatan yang ada pada fokus membuat segala informasi tentang ide-ide memusat pada satu titik dan menghasilkan suatu kekuatan. Paulus juga berbicara tentang mengarahkan seluruh kekuatan, memfokuskan pada sasaran dalam Filipi 3:13-14. Dia tidak mau terlibat dalam hal-hal yang tidak menguntungkan pencapaian tujuannya walaupun dia mungkin memiliki kebebasan untuk melakukan hal tersebut.

Yesus pun adalah pribadi yang sangat fokus pada tujuan-Nya. Di hadapan Pilatus Dia dengan penuh keyakinan menyatakan alasan keberadaan-Nya di bumi ini (Yohanes 18:36-37 To this end was I born, and for this cause came I into the world). Dia menyadari bahwa untuk bisa mencapai tujuan-Nya ada sengsara (salib) yang harus Dia lewati. Tetapi Dia fokus terhadap sukacita yang ada di balik salib tersebut.

Dalam Amsal 4:25-27 ditulis, "Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." Ayat ini berbicara tentang prinsip untuk tetap fokus pada tujuan kita.

Setan akan "mengganggu" kita dari pencapaian kita akan tujuan kita. Dan dia akan menggunakan beberapa cara untuk "mengganggu" kita :

a. Tipuan

Hal ini terjadi waktu kita menerima kebohongan sebagai suatu kebenaran, hal yang invalid sebagai hal yang valid. Yesus pun pernah dicobai untuk menjadi raja tanpa melalui proses salib.

b. Salah Tempat

Setan akan berusaha mengeluarkan kita dari lokasi dimana kita mendapat support lingkungan dan hubungan agar kita bisa menggenapi tujuan kita. Ada banyak orang Kristen yang tidak mau komit dengan suatu gereja tertentu karena ada konflik dengan orang-orang di gereja tersebut yang sebenarnya justru Tuhan tempatkan untuk membantu mereka menggenapi tujuan mereka.

c. Kekacauan

Kalau ini terjadi maka segalanya akan berantakan. Pada waktu itu Saudara akan bertanya-tanya, mengapa saya sampai di sini? Bagaimana saya sampai di sini?

d. Iri Hati

Iri hati adalah roh kompetisi. Waktu Saudara tidak melihat lagi tujuan Tuhan bagi Anda sedangkan Anda malah melihat tujuan Tuhan bagi orang lain, maka iri hati mulai muncul. Saudara mulai berkompetisi dengan orang tersebut dan kehilangan fokus. Setiap kita memiliki sebuah tujuan yang spesifik dari Tuhan (Yohanes 3:27), karena itu jangan sampai kita disibukkan dengan mengurusi tujuan Tuhan bagi orang lain. Petrus pernah melakukan ini. Yesus sementara bernubuat kepada dia, tetapi dia "lebih sibuk" mengurusi apa yang akan Tuhan kerjakan dalam kehidupan Yohanes! (Yohanes 21:15-23)
Fokus juga bukan berarti kita tidak sadar dengan keadaan sekeliling kita, tetapi fokus adalah kita tetap sadar akan keadaan sekeliling namun kita konsensrasi pada apa yang Tuhan mau untuk kita kerjakan. Tuhan Yesus memberkati.

Sumber: cityharverstchurch

BARU SETIAP HARI

�Hari ini, yah seperti biasanya... saya ke kantor, menyiapkan dokumen-dokumen, menghubungi beberapa klien, membuat surat, ... seperti biasanya...� Kalimat pembuka seperti ini mungkin sering kita baca di blog, atau di buku harian kita sendiri, sebelum kita menceritakan tentang satu hal yang benar-benar berbeda yang terjadi hari itu, atau mungkin kita hanya menuliskannya sampai di situ saja, benar-benar hari yang sama seperti yang biasanya kita lalui. Tapi pernahkah kita merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri, benarkah hari ini sama saja seperti hari-hari sebelumnya?

FirmanNya berkata �Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!� (Rat 3:22-23).

Setiap hari adalah sesuatu yang baru, itulah kebenarannya. Memang tidak bisa dipungkiri kalau ada saat-saat kita sempat merasa jenuh, namun jangan biarkan rasa bosan itu menjadikan kita seperti robot yang hanya �hidup� sesuai program. Setiap hari adalah sebuah kesempatan baru untuk melakukan hal-hal yang terbiasa kita lakukan dengan lebih baik lagi dan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang selama ini belum pernah kita lakukan.

Selain itu, ada satu hal penting yang sering terlupakan karena padatnya aktivitas kita sehari-hari... Apa yang istimewa dari manusia, yang tidak dimiliki oleh ciptaan yang lain, adalah pilihan atau kehendak bebas untuk mencintai atau tidak mencintai. Sebesar apapun prestasi dan keberhasilan kita, setinggi apapun jenjang karir dan penghasilan kita, tanpa kasihNya, semua itu akan terasa tidak berarti. Kasih Tuhan itu bersifat universal, mengalir dari Dia melalui kita dan juga melalui orang lain.

Saya pernah sedang memikirkan kejenuhan akan rutinitas setiap hari di kantor saat sedang berjalan kaki ke rumah. Tiba-tiba di ujung jalan ada seorang ibu yang sedang menggendong anaknya dan bersenandung. Saya sedikit tersentak dan kemudian menyadari hal ini... bahwa sering satu hal yang terhilang dari keseharian kita adalah kasih. Sering tanpa sadar kita menjadi mudah mengabaikan orang lain, keluarga kita, orang-orang yang tinggal seatap dengan kita, kerabat, atau teman-teman kita karena terlalu disibukkan oleh pekerjaan. Cobalah renungkan sejenak, apakah kita benar-benar telah mengenal dan menjalin hubungan dengan mereka?

Kita bisa sibuk sepanjang hari, dan terus berulang-ulang sepanjang minggu, tapi tanpa kasih semua itu akan terasa hampa. Sepertinya kita sedang menjalani rutinitas tanpa henti, untuk kemudian menjalaninya lagi di minggu berikutnya. Meski ada pencapaian-pencapaian kecil, juga ada pencapaian yang lumayan besar, seperti promosi, peningkatan karir, dan lainnya, tapi tetap saja... tanpa kasih semua itu hanya rutinitas kosong yang lama-lama bisa membuat hati kita menjadi dingin...

Tuhan mau kita efektif dan efisien, memegang prinsip, mempunyai tujuan dan fokus, serta konsistensi untuk mencapai itu semua, tapi terlebih lagi Dia tidak mau kita kehilangan kasih dan akhirnya menjadi dingin. Semua hal yang kita lakukan ada di urutan prioritas yang berbeda dan punya porsi yang berbeda. Kalau hal-hal itu dilakukan secara berlebihan atau kurang, maka akan menjadi tidak seimbang. Ada banyak bukti yang mendengungkan bahwa kebahagiaan itu tidak bisa didapatkan �hanya� dengan kemajuan karir yang pesat, penghasilan yang besar, popularitas, atau berbagai penghargaan. Banyak orang yang memiliki itu semua dan mengaku tidak bahagia, atau bahkan masih mempertanyakan seperti apakah kebahagiaan itu. Bukan berarti semua pencapaian mereka itu salah, tapi mereka menjalani semuanya tanpa kasih.

Setiap hari Tuhan memberikan anugrah dan berkat yang baru, kalau saja kita lebih jeli melihat dan merasakannya. Salah satu berkatNya yang abadi adalah kasih... Sudahkah anda menemukan sesuatu yang baru hari ini?

Sumber: fs-cbni

APA YANG ANDA ANDALKAN ?

�Confidence� adalah sebuah kepercayaan, sebuah kepastian dalam pikiran atau keyakinan yang teguh akan integritas, stabilitas, atau kebenaran akan sesuatu, atau keyakinan dalam kebenaran dan realitas dri sebuah fakta.

Membangun �confidence� adalah hal yang sangat penting, namun untuk dapat melakukannya, terlebih dahulu kita harus mengerti arti dari �confidence� itu sendiri. Kata �confidence� berakar dari kata �confide�, yang berasal dari bahasa Latin �confido�, dimana �con� berarti dengan, dan �fido� berarti mempercayai atau meyakini. Jadi, secara harafiah, �confidence� berarti dengan kepercayaan / keyakinan atau menempatkan kepercayaan / keyakinan pada sesuatu. Singkatnya, �confidence� adalah mengenai kepercayaan / keyakinan. Kita menempatkan keyakinan kita pada hal-hal yang kita percayai dapat kita andalkan.

Kita semua mempunyai �confidence�, dan menginvestasikannya dalam jumlah atau kadar yang berbeda-beda pada berbagai hal atau benda. Renungkan tentang hal ini. Ketika anda membuat keputusan untuk duduk di kursi favorit anda, maka anda menempatkan �confidence� pada kemampuan kursi itu untuk menopang anda. Ketika anda sakit, anda pergi ke dokter dan dia memberi anda resep. Anda membeli obat-obatan seperti yang telah dituliskan dalam resep dan mulai meminumnya, menempatkan �confidence� anda pada integritas dokter tersebut dan pada kemampuan obat-obatan itu untuk menjadikan anda sembuh.

Kita juga menempatkan kadar �confidence� yang cukup besar pada orang-orang dan berbagai sumber informasi. Koran, radio, dan program-program TV, website, buku-buku, dan majalah, adalah media dimana kita menginvestasikan sejumlah besar �confidence�. Kita mengandalkan mereka untuk menyediakan informasi yang akurat dan benar. Kita juga menempatkan �confidence� pada makanan yang kita makan. Kita yakin bahwa sesuatu itu baik untuk kita dan kita memakannya, atau kita yakin bahwa apa yang kita makan itu tidak menimbulkan efek yang negatif, dan karena itu kita memakan apa yang kita inginkan. Dalam setiap situasi, sadar atau tidak kita menempatkan �confidence� pada sesuatu. Sebesar apa �confidence� yang kita investasikan dan dimana / pada apa kita menginvestasikannya adalah sebuah cerminan langsung dari apa yang menjadi kepercayaan atau keyakinan utama kita.

Kepercayaan utama kita menentukan dimana kita menempatkan �confidence� kita
Mereka merupakan nilai-nilai dan beberapa sudut pandang utama yang menjadi pusat dari hidup kita, pola pikir yang kita pegang erat. Bayangkan sebuah apel merah yang besar di hadapan anda. Sekarang bayangkan anda mengambil alat pengiris apel dan menekan apel itu ke dalamnya. Apa yang terjadi? Alat itu memotong apel menjadi beberapa irisan, meninggalkan sepotong inti di bagian tengahnya. Sekarang lihatlah lebih dekat, apa yang anda lihat? Bijinya. Inti apel tersebut mengandung beberapa biji kecil yang menghasilkan apel itu. Dengan cara yang sama, beberapa kepercayaan atau keyakinan utama kita mengandung biji-biji yang menghasilkan diri kita seperti sekarang ini.

Alkitab mengatakan sebagaimana dia berpikir di dalam hatinya (inti dari siapa dia sebenarnya), maka dia akan menjadi seperti apa yang dia pikirkan. Jadi apa isi pikiran anda? Apa nilai-nilai dan beberapa sudut pandang utama yang anda pegang erat dan anda pertahankan jika ada seseorang yang menyerangnya? Semua itu menyatakan kepercayaan atau keyakinan utama anda dan menentukan kadar serta dimana �confidence� anda diletakkan. Bagaimana anda mengetahui dimana anda meletakkan �confidence� anda? Lihat area-area dimana anda menghabiskan paling banyak waktu, uang, energi dan perhatian anda. Area-area itulah yang anda yakini baik untuk anda, dan disanalah anda menempatkan �confidence� anda.

Dimana anda menempatkan �confidence� anda?
Bisa saja pada pendidikan anda, jabatan kerja anda, hubungan-hubungan, rekening bank, agama, pemerintahan, atau hal-hal yang lain. Kebenarannya adalah, kita seharusnya tidak menempatkan �confidence� yang sangat besar pada hal-hal selain kepada Tuhan. Mengapa? Karena Dia tidak pernah berubah. Semua hal lain bisa berubah, pekerjaan, lokasi, dan kondisi keuangan bisa berubah. Perubahan ini juga terjadi dalam hubungan-hubungan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dalam hidup kita. Namun Tuhan tidak pernah berubah!

Saya mendorong anda untuk melihat lebih dalam lagi kepada kepercayaan atau keyakinan utama yang anda miliki. Mulailah meletakkan �confidence� anda yang terutama kepada Tuhan. Tempatkan nilai-nilai dan perspektif anda untuk berpusat pada hubungan anda dengan Dia dan apa yang Dia katakan dalam FirmanNya. Hal ini tidak terjadi dalam sedetik saja, ini merupakan proses dan perjalanan seumur hidup. Namun jika anda mulai memperbaharui pikiran anda dengan kebenaran dan tidak meletakkan �confidence� sepenuhnya pada kemampuan anda sendiri setiap harinya, anda akan membangun �confidence� yang kokoh dan tidak tergoyahkan walaupun anda tengah berada dalam keraguan dan ketakutan yang terbesar. Karena Dia jauh lebih besar daripada semuanya itu.(fis)

Sumber: joyce meyer

ANTARA MEMBERI DAN MENERIMA

Memberi dan menerima bukanlah suatu tindakan yang asing. Semua manusia akan dengan mudah mengatakan bahwa kedua tindakan tersebut merupakan bagian integral dari aktivitas hidup manusia setiap hari, suatu aksi yang sangat spontan sehingga tak perlu membuang banyak waktu untuk berpikir tentangnya. Namun sesuatu yang amat biasa terkadang menuntut suatu pertimbangan yang lebih dalam untuk memahaminya.

Antara kedua tindakan tersebut sangat sulit untuk dibuat prioritas tindakan manakah yang lebih penting dan harus didahulukan. Ada sekian banyak konteks yang harus turut dipertimbangkan untuk memberikan penekanan pada satu dari kedua aksi tersebut.

Dalam dunia psikoterapi, yang juga amat menuntut keterlibatan kedua tindakan tersebut, �therapeutic acceptance� lebih banyak dipandang sebagai unsur penting dalam sebuah proses penyembuhan, lebih dari pada berbagai �technological medicine� lainnya. Kebanyakan klien yang mengalami goncangan psikologis melihat hidupnya amat tidak bernilai.

Carl Gustav Jung, seorang psikiater terkenal asal Swiss, mengindikasikan bahwa sepertiga dari pasien yang datang kepadanya menderita kehampaan makna hidup (the meaninglessness of life). Hal ini bertolak dari ketidak-sanggupan klien untuk menemukan arti dari keberadaan dirinya sendiri, yang mencakup keseluruhan aspek personalitasnya.

Dalam situasi seperti ini, tindakan �menerima� yang diekspresikan sang psikiater akan melahirkan suatu pemahaman baru dalam diri klien. Dia akan menyadari bahwa dirinya ternyata masih memiliki sesuatu, bahwa dia masih memiliki kata-kata yang layak didengar, sekurang-kurangnya oleh dia�� yang kini sedang berada di depannya.

Adalah suatu kebahagiaan terbesar dalam hidup untuk menyadari bahwa saya masih layak didengarkan, masih layak diterima, masih layak dicintai dan mencintai. Dalam proses inilah si klien perlahan-lahan menemukan arti dirinya, dan inilah awal dari suatu proses penyembuhan.

Namun tindakan memberi dan menerima itu dapat pula dilihat dari sudut pandang yang lain. Oral Roberts dalam bukunya �Miracle of Seed-Faith� memberikan tekanan utama pada tindakan �memberi�. Tindakan memberi, apapun bentuknya baik material maupun rohaniah seperti pemberian kemampuan diri, bakat ataupun waktu bagi orang lain, ditempatkan Roberts sebagai benih-benih yang tertabur, yang pada baliknya akan bertumbuh dan memberikan panen yang berlimpah.

Dalam Kitab Suci terdapat banyak kisah tentang hal ini. Pemberian lima buah roti dan dua ekor ikan bagi banyak orang di padang gurun ternyata menjadi benih iman untuk menghasilkan dua belas bakul roti.(Matius 14, 13-21). Pemberian perahu oleh Simon Petrus untuk digunakan Yesus mengajar orang banyak tentang kabar gembira Kerajaan Allah, ternyata menjadi benih iman untuk menghasilkan banyak ikan.(Lukas 5, 1-11).

Di sini Oral Roberts menunjukkan bahwa tindakan kita untuk memberi tidak pernah berlangsung sia-sia, tetapi bahwa dalam tindakan tersebut baik si penerima maupun si pemberi sama-sama menerima �sesuatu�. Bahkan si pemberi menerimanya kembali dalam jumlah yang telah dipergandakan. Namun hal ini tidak dimaksudkan untuk memperkokoh paham kuno �do ut des�, memberi untuk menerima kembali (saya memberi agar engkaupun memberi).

Tetapi inilah kebenaran yang ditawarkan oleh Yesus sendiri, �Berilah maka kamu akan diberi.�(Lukas 6, 38). Dan bahwa si pemberi akan menerima kembali sesuai ukuran yang dipakai dalam memberi kepada orang lain.

Begitulah... Sesuatu yang kita berikan akan diterima kembali. Yang terpenting adalah bahwa pemberian tersebut terjadi dalam konteks �benih iman� yang tertabur, yang menuntut keyakinan kita untuk menempatkan Allah sebagai pusat segalanya, yang akan mempergandakan pemberian itu dan melimpahkannya kembali kepada si pemberi dalam bentuk dan sarana yang tak dipahami manusia.

Kita sepatutnya berpikir seperti Petrus yang bertanya kepada Yesus bahwa ia telah memberikan segala sesuatu tetapi apa upah yang akan diperoleh? Yesus menjawab �...kamu akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.� (Matius 19, 29).

Sumber: chc

Thursday, January 24, 2008

7 KIAT BEKERJA DARI AMSAL SALOMO.

1. Andalkan Tuhan

Amsal 3:5-6 berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."

Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Carilah pengetahuan

Amsal 19:2 berkata, "Tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baik ; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah".
Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar & efisien perlu kita cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti.

Amsal 19:20 menambahkan, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan."

3. Rajin dan cekatan

Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan dan kenaikan gaji.

Amsal 10:4 berkata, "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya".

Amsal 14:23"Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja."

4.Berlakulah jujur dan benar

Amsal 16:8 berkata, "Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan".

Amsal 10:9 berkata, "Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui ".

Amsal 10:16 menambahkan, "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa."

5.Jaga mulut

Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan Ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor.

Amsal 21:23 berkata, "Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran".

Amsal 10:19 menambahkan, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."

6. Sabar dan tenang

Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota".

Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang."

7. Jangan ingin cepat kaya

Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah :
1. Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini;
2. Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa;
3. Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.

Amsal 10:22 berkata, "Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya,"

Amsal 13:11 menambahkan, "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya."

Sunday, January 13, 2008

AWAS!! JEBAKAN DARI PIKIRAN ANDA.


Pemikiran apakah yang membuat kita gagal dan tidak dapat menerima apa yang Allah telah janjikan?? Yaitu PIKIRAN NEGATIF

Pikiran negatif adalah pikiran yang mengecewakan, putus asa, kebingungan, kebimbangan, kekuatiran, takut akan masa depan, mempertanyakan firman Tuhan,kecemasan dan tawar hati. Banyak Anda yang tidak mengerti bahwa ini adalah jebakan yang membuat Anda bermain-main dalam jurang pikiran negatif.Padahal kebenarannya adalah adalah bahwa Tuhan tidak dapat memberkati dan memulihkan kehidupan Anda apabila Anda terus menerus bermain dalam jebakan pikiran negatif Anda sendiri.

Mengapa kita harus melepaskan pikiran negatif kita? Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki pikiran positif. Segala sesuatu yang baik dari DIA. Kita tidak dapat melawan arus Tuhan sendiri. Apabila Anda memiliki pikiran negatif, sedangkan Tuhan memiliki pikiran yang selalu positif, maka kita sedang bertentangan dengan Firman Tuhan. Anda melawan arus Tuhan. Bagaimana sebuah arus positif dapat berjalan bersama-sama dengan arus negatif? Tidak bisa! Mengapa demikian? Setiap kali Anda berpikir negatif,pikiran negatif itu akan seperti arus yang mengikis deras semua pemikiran Anda yang positif.

Karena Anda sering melawan arus Tuhan, maka inilah yang membuat Anda selalu bergumul. Jika Anda ingin meilihat kemenangan didalam kehidupan Anda, jangan bermain-main dengan pikiran negatif yang selalu timbul dalam pikiran Anda.

Pikiran positif apakah yang dimaksudkan Tuhan disini? Yaitu pikiran yang di transformasi. Metanoia (perubahan pikiran) = pikiran kemenangan, pikiran kesuksesan, pikiran keberhasilan � semua pikiran ini harus Anda bangun dalam kehidupan Anda setiap hari.

Karena itu saudara-saudara,demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah olehpembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah;apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:1-2)Apakah yang Anda harapkan dalam kehidupan? kesuksesan ataukah kegagalan? Jadilah kreatif dalam menangani setiap pikiran negatif yang dating dalam pikiran Anda. Setiap hari anda dapat berkata:

Semua yang benar, semua yang mulia,semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.. .. Pilihan ada ditangan Anda

Recent Post